Katingan Kalteng R PKRI News. Sekretaris LSM Lembaga Independent Peduli Pembangunan
Kabupaten Katingan (LIPP-KT) Suhardi melakukan Observasi/Pengecekan langsung di lapangan atas
Pelaksanaan proyek yang dilaksanakan
Pemerintah Kabupaten Katingan melalui Dinas
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigasi Kabupaten Katingan banyak menimbulkan
masalah karena terbukti di lapangan bahwa lokasi jalur 2(dua). Pekarangan masih
dalam keadaan belum bersih dan air menggenangi halaman tempat rumah penduduk
yang mendiami Transmigrasi di Desa Hiyang Bana Kecamatan Tasik Payawan
Kabupaten Katingan dan di mana pekarangannya masih nampak kotor seperti tidak
pernah diurus oleh pihak yang berkompeten, jelas Suhardi
Apalagi di lokasi tersebut tidak adanya sumur tempat
penampungan air, cuma ada sumur yang
dibuat oleh warga transmigari secara sukarela atau swadaya karena mereka
terpaksa berinisiatif sendiri mengingat perhatian Pemerintah Kabupaten katingan
melalui Dinas yang lebih berkompeten terkesan tidak ada “kepedulian” karena
yang dipikirkan mereka cuma proyeknya saja kata pria ini begitu peduli dengan
pembangunan di kabupaten katingan yang semrwutan seperti tidak ada yang
menggurusinya.
Sementara itu WC tanpa sumur tempat penampungan kotoran tidak
ada sama sekali karena hal ini agar masyarakat tidak terserang penyakit,
masa selalu minta warga masyarakat secara sukarela membuat sumur WC itu,
Anggaran yang ada dikemanakan ? Tanya Suhardi atau memang tidak ada Anggarannya
tetapi kenapa pada saat membuat perencanaan transmigrasi dulu tidak
diperhitungkan agar tidak ada penilaian “negative” dari public yang selalu
memantau setiap pekerjaan di Kabupaten Katingan
Setelah itu banyak bangunan rumah tempat tinggal warga transmigrasi
kalau pada musim hujan mengalami “kebocoran” akibat bagian pertemuan atap sisi
atas Pu’ung atau dalam bahasa daerah “Rawung” tidak direncanakan secara matang
sehingga ada kesan dulu dibuat asal-asalan tambahnya pada saat menemui Wartawan
Radar PKRI News. Sedangkan pada sisi jalan tersebut kalau terjadi penimbunan
akan mengalami longsor akibat tidak adanya “Berem atau Bahu Jalan” karena hal
ini sangat penting sekali supaya tidak terbuangnya anggaran secara percuma untuk proyek yang
itu-itu saja, nantinya bisa disebut terbuang percuma karena hanya pengurus yang
kecil saja tapi dampaknya besar sekali
Adapun permintaan masyarakat transmigrasi dan hal ini
didukung dari beberapa LSM yang ada di Kabupaten Katingan agar Pemerintah
Daerah melalui Dinas Pendidikan Nasional memikirkan sarana Pendidikan karena
saat ini anak-anak sekolah begitu jauh bersekolah karena sekolah ke Kecamatan
Tasik Payawan dan harus berjalan kaki dengan jarak tempuh 1, 5 Km apalagi ini
menyangkut anak-anak kecil yang begitu haus dengan pendidikan secara “formal”
karena buktinya kalau kita lihat jumlah penduduk transmigrasi 200 KK berarti
sangat pantas adanya sarana pendidikan sekolah agar anak-anak transmigrasi
tidak keterbelakangan dari “Dunia Pendidikan”.
Hasil konfirmasi Wartawan Radar PKRI News kepada Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Katingan Via Ponsel Drs. M. Hasrun mengatakan menurut
hemat saya, dihimbau kepada para transmigarasi untuk memanfaatkan sarana
pendidikan yang ada di SDN Hiyang Bana, jika memang tidak memungkinkan untuk
sekolah tersebut maka akan kita programkan mendahului perubahan Tahun 2012 jika
Anggaran memungkinkan, namun jika dana tidak ada maka akan diprogramkan pada
Tahun 2013, bahwa apa yang diusulkan
oleh masyarakat dan dari beberapa LSM sangat positive, tapi kalau dilokasi
tersebut artinya sekolah dekat Hiyang Bana masih bisa di jangkau kita tetap
proritas kan di tempat sekolah yang ada di sekitar itu dulu, karena hal ini
bukannya hanya diharapkan dari Diknas semata tetapi yang lebih memikirkan hal
itu adalah Dinas Sosial sedangkan Diknas Cuma bisa menyediakan Guru saja,
mengenai Anggaran belum ada karena dari Menteri juga untuk hal itu tidak ada. Lagipula untuk
jarak yang ditempuh tersebut mungkin pihak Pemkab akan memperhatikan keamanan
secara teknis atau paling tidak melalui jalur sungai agar apa yang dicemaskan
oleh beberapa kalangan bisa diatasi dan tidak menutup kemungkinan suatu saat
pihak pemerintah akan membangun juga sekolah di transmigrasi Hiyang Bana, kata
Hasrun yang selalu “akrab” kepada siapapun.(Lino)
No comments:
Post a Comment