Palangka Raya Kalteng Koran Sidak. Sejak berganti anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah dari periode
1999 ke periode 2004 perumahan yang di
peruntukkan buat Anggota Dewan yang terhormat agar menempatinya tetapi pada
kenyataan paling terisi Rumah Jabatan itu sekitar 7 buah rumah sedangkan Pemerintahan
provinsi Kalimantan Tengah telah menganggarkan dari Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD) beberapa Tahun silam. Dapat kita bayangkan dari 45 orang Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dengan 1 buah untuk Rumah jabatan
Ketua dan 3 buah wakil ketua semuanya tidak menempati Rumah jabatan tersebut,
pada saat Wartawan Koran Sidak memantau perumahan tersebut sepertinya yang
menjadi penghuni di Rumah jabatan paling ujung kiri apabila menghadap di Jalan G.Obos Palangka Raya
sepertinya orang lain, bukan dari unsure Pimpinan atau dari Anggota Dewan itu
sendiri dan yang ada menempati sekitar 7
orang tersebut dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
Apalagi sekarang adanya penambahan Wakil Ketua menjadi 3
orang padahal dulu Cuma ada 2 orang wakil ketua dan kalau kita mau lihat Rumah
jabatan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah yang
terletak antara Jalan DiPonegoro dan di Jalan RTA.Milono dekat Bundaran kecil
dalam Kota Palangka Raya tidak ada penghuninya seolah-olah Rumah jabatan tersebut
menjadi rumah yang tidak “bermanfaat” dan atau layak disebut Rumah “pajangan”
dan tempat ”hantu sembunyi” sedangkan Anggaran untuk biaya pemeliharaan dan
pembersihan siapa yang menerima uang itu atau memang tidak adanya untuk biaya
pemeliharaan dan pembersihan tiap Bulan dan tiap Tahun atau dananya dari Anggaran
“siluman” karena semuanya tidak jelas.
Disaat Wartawan Koran Sidak menemui salah satu warga sangat
menyayangkan keadaan rumah jabatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
Kalimantan Tengah yang berjumlah 45 buah rumah tersebut sunyi tidak ada
penghuni sehingga adanya kesan “mubazir” dan hanya membuang Anggaran saja saat
membangun dulu dan apakah sewaktu mengajukan Anggaran pada saat itu tidak
dipikirkan lebih matang sebelum ketok palu untuk menyetujuinya atau kah pada
saat sekarang dari Pimpinan dan Anggota Dewan tidak peduli ? dan tambahnya juga
apalagi Rumah Jabatan yang di dekat bundaran kecil sebutan buat warga Palangka
Raya begitu “mewah” tapi tidak pernah ditempati sama sekali, katanya sambil
mewanti-wanti agar tidak menulis namanya.(Lino)
No comments:
Post a Comment