English French German Spain Italian Dutch Russian Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Translate

Monday, January 23, 2012

PROYEK TRANSMIGRASI HIYANG BANA MASIH BELUM SESUAI HARAPAN


Katingan Kalteng R PKRI News. Sekretaris  LSM Lembaga Independent Peduli Pembangunan Kabupaten Katingan (LIPP-KT) Suhardi melakukan  Observasi/Pengecekan langsung di lapangan atas Pelaksanaan  proyek yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Katingan melalui  Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigasi Kabupaten Katingan banyak menimbulkan masalah karena terbukti di lapangan bahwa lokasi jalur 2(dua). Pekarangan masih dalam keadaan belum bersih dan air menggenangi halaman tempat rumah penduduk yang mendiami Transmigrasi di Desa Hiyang Bana Kecamatan Tasik Payawan Kabupaten Katingan dan di mana  pekarangannya masih nampak kotor seperti tidak pernah diurus oleh pihak yang berkompeten, jelas Suhardi
Apalagi di lokasi tersebut tidak adanya sumur tempat penampungan air,  cuma ada sumur yang dibuat oleh warga transmigari secara sukarela atau swadaya karena mereka terpaksa berinisiatif sendiri mengingat perhatian Pemerintah Kabupaten katingan melalui Dinas yang lebih berkompeten terkesan tidak ada “kepedulian” karena yang dipikirkan mereka cuma proyeknya saja kata pria ini begitu peduli dengan pembangunan di kabupaten katingan yang semrwutan seperti tidak ada yang menggurusinya.
Sementara itu WC tanpa sumur tempat penampungan kotoran tidak ada  sama sekali karena hal ini  agar masyarakat tidak terserang penyakit, masa selalu minta warga masyarakat secara sukarela membuat sumur WC itu, Anggaran yang ada dikemanakan ? Tanya Suhardi atau memang tidak ada Anggarannya tetapi kenapa pada saat membuat perencanaan transmigrasi dulu tidak diperhitungkan agar tidak ada penilaian “negative” dari public yang selalu memantau setiap pekerjaan di Kabupaten Katingan
Setelah itu banyak bangunan rumah tempat tinggal warga transmigrasi kalau pada musim hujan mengalami “kebocoran” akibat bagian pertemuan atap sisi atas Pu’ung atau dalam bahasa daerah “Rawung” tidak direncanakan secara matang sehingga ada kesan dulu dibuat asal-asalan tambahnya pada saat menemui Wartawan Radar PKRI News. Sedangkan pada sisi jalan tersebut kalau terjadi penimbunan akan mengalami longsor akibat tidak adanya “Berem atau Bahu Jalan” karena hal ini sangat penting sekali supaya tidak terbuangnya  anggaran secara percuma untuk proyek yang itu-itu saja, nantinya bisa disebut terbuang percuma karena hanya pengurus yang kecil saja tapi dampaknya besar sekali
Adapun permintaan masyarakat transmigrasi dan hal ini didukung dari beberapa LSM yang ada di Kabupaten Katingan agar Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Nasional memikirkan sarana Pendidikan karena saat ini anak-anak sekolah begitu jauh bersekolah karena sekolah ke Kecamatan Tasik Payawan dan harus berjalan kaki dengan jarak tempuh 1, 5 Km apalagi ini menyangkut anak-anak kecil yang begitu haus dengan pendidikan secara “formal” karena buktinya kalau kita lihat jumlah penduduk transmigrasi 200 KK berarti sangat pantas adanya sarana pendidikan sekolah agar anak-anak transmigrasi tidak keterbelakangan dari “Dunia Pendidikan”.
Hasil konfirmasi Wartawan Radar PKRI News kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan Via Ponsel Drs. M. Hasrun mengatakan menurut hemat saya, dihimbau kepada para transmigarasi untuk memanfaatkan sarana pendidikan yang ada di SDN Hiyang Bana, jika memang tidak memungkinkan untuk sekolah tersebut maka akan kita programkan mendahului perubahan Tahun 2012 jika Anggaran memungkinkan, namun jika dana tidak ada maka akan diprogramkan pada Tahun 2013,  bahwa apa yang diusulkan oleh masyarakat dan dari beberapa LSM sangat positive, tapi kalau dilokasi tersebut artinya sekolah dekat Hiyang Bana masih bisa di jangkau kita tetap proritas kan di tempat sekolah yang ada di sekitar itu dulu, karena hal ini bukannya hanya diharapkan dari Diknas semata tetapi yang lebih memikirkan hal itu adalah Dinas Sosial sedangkan Diknas Cuma bisa menyediakan Guru saja, mengenai Anggaran belum ada karena dari Menteri  juga untuk hal itu tidak ada. Lagipula untuk jarak yang ditempuh tersebut mungkin pihak Pemkab akan memperhatikan keamanan secara teknis atau paling tidak melalui jalur sungai agar apa yang dicemaskan oleh beberapa kalangan bisa diatasi dan tidak menutup kemungkinan suatu saat pihak pemerintah akan membangun juga sekolah di transmigrasi Hiyang Bana, kata Hasrun yang selalu “akrab” kepada siapapun.(Lino)

No comments:

Post a Comment